Ikutan Facebook, Jodoh Melayang, Harta Pun Menghilang
Berselancar di dunia maya seperti Facebook, ada rambu-rambu yang harusdipatuhi. Terutama yang menyangkut privasi. Kalau tidak hati-hati,risikonya cukup besar. Bukannya kesenangan yang didapat, justru harta melayang.
Fenomena Facebook alias FB semakin tak terbendung. Tak heran jika FBdinobatkan sebagai situs pertemanan paling diminati di seantero dunia.Dan, seperti dua sisi berlawanan dari koin, di samping menguntungkan,FB pun mempunyai sisi "buruk". Fitur sederhana seperti status dan fotoyang dilengkapi tag yang digemari jutaan pengguna Facebook, ternyataberbahaya jika digunakan secara sembrono. Pasalnya, FB memungkinkanteman (mutual friends) mengetahui detail pribadi penggunanya.Bayangkan saja, cukup dengan meng-update status atau mengubah statushubungan dengan pasangan, secara otomatis semua teman mendapatkan notification(pemberitahuan).
Foto-foto yang diunggah lalu di-tag sembarangan dan diset, bisadilihat siapa pun yang memiliki jaringan pertemanan, juga tak kalahbahaya, lho. "Di dunia maya, pencitraan diri dicerminkan lewat apayang di-posting oleh Anda atau orang lain. Jadi, hati-hati dalammemilih foto untuk di-posting" ucap Donny BU, Senior Researcher ICT(Internet and Communication Technology) Watch.
Intinya, kata Doni, jangan sembarangan menyebar data pribadi, mengubahstatus, menambah teman yang sama sekali asing, atau mengunggah foto didunia maya secara membabi-buta. Di Inggris, contohnya, suami membunuhistrinya karena sang istri mengubah status pernikahan mereka di FB,dari menikah menjadi lajang. Sang suami pun naik pitam dan gelap mata.Menyeramkan, bukan?
Kado Puluhan Juta Tak hanya di luar negeri, peristiwa buruk menyangkut salah guna FBjuga terjadi di sekeliling kita. Salah satunya menimpa Vira (bukannama sebenarnya), perempuan berusia 30-an dengan jenjang kariereksekutif di perusahaannya. Sama seperti pengguna FB di berbagaitempat, Vira juga keranjingan. Tiada hari tanpa memperbaruiperkembangan terbaru dari akun pribadi dan tak lupa menjelajahi satuper satu kabar teman-temannya di FB.
Suatu hari, dalam boks friend requests, sebuah nama dan foto asingmuncul, meminta agar Vira menerima ajakannya untuk berteman. Viramelihat profilnya dan ternyata pria ini berasal dari Turki. Karenatidak memiliki mutual friends, dipastikan dia menggunakan panduanadvanced search sampai menemukan akun Vira, sebuah upaya yangmenunjukkan ada usaha lebih dari pria itu. Paras rupawan sang calonteman sedikit banyak membuat hati Vira melunak dan ikon Confirm tanparagu, ia klik. Alhasil, resmilah pertemanan mereka.
Setelahnya, mereka rajin bertegur sapa di wall untuk menjembatanijauhnya jarak dan perbedaan waktu. Karena si lelaki sangat perhatiandan mengaku punya pekerjaan tetap, Vira mengiyakan ajakan berpacaran.Tak lama kemudian, sang Arjuna datang ke Indonesia ..
Ia bersikap amat santun dan supel. Dalam sekejap, keluarga besar Virabisa dekat dengannya. "Dia rajin sekali mendekati keluarga saya,"kenang Vira. Ini adalah faktor yang mengakibatkan Vira menaruh kepercayaan besar kepada sang pacar. Belum lagi, pria Turki ini sangatroyal secara materi, "Waktu saya lihat dan menyukai sebuah cincin, dialangsung membelikannya," ujar Vira. Bahkan, saat Vira berulang tahun,dia mentransfer uang puluhan juta ke rekening Vira sebagai hadiah.
Ajak Nikah Berujung Amarah
Singkat cerita, mereka memutuskan untuk menikah. Tiba-tiba, Virateringat sesuatu, "Kalau saya dinikahi dia, berarti saya harus ikut keTurki dan meninggalkan semua yang saya miliki di sini." Mendadak, hatiVira menjadi kurang sreg. "Apa benar dia suka dengan saya?" pikirVira. Tak ingin menyesal, Vira lalu memutuskan hubungan mereka secarabaik-baik. Reaksi tak terduga muncul dari negeri seberang. Sang pacar marah tak karuan, sampai mengancam dan meneror tiada henti.
Diburu amarah, lelaki itu mendatangi Vira ke Indonesia dan mengajaknya bertemu di hotel. Ancamannya tidak main-main, Vira harus mengembalikansemua pemberiannya yang bernilai ratusan juta rupiah, "Dia ingatdetailnya, karena semua tercatat dengan baik di pembukuannya." Kontan,Vira ketakutan. Bahkan, ketika teman-temannya menyuruhnya melapor kepolisi, dia menolak. "Saya malu dan takut," begitu alasan Vira.
Alhasil, Vira pontang-panting mencari dana agar "utangnya" lunas."Tabungan saya sampai habis, akhirnya terpaksa meminjam sana-sini,"keluh Vira. Masalah belum usai, karena hingga sekarang Vira masihberutang kepada teman dan keluarganya. "Sungguh melelahkan," keluhnya.Kapokkah Vira main FB? "Enggak! Saya hanya lebih selektif memilih teman. Interaksi di FB hanya dengan teman-teman yang benar-benar dekat," tandasnya.
Kasus Vira, kata Doni, sebetulnya tak akan terjadi jika saja Vira tidak asal menerima undangan berteman. Apalagi kalau hanya untuk menambah jumlah teman. "Lihat dulu, berapa banyak mutual friends.Semakin sedikit, berarti tidak banyak teman yang mengenalnya. Iniberarti risikonya lebih besar. Tidak perlu sampai ribuan teman, karenawajarnya, setiap akun FB memiliki 120 teman." *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar